Terbaru

Monday, January 19, 2015

transpirasi fotometer


I.          Judul Praktikum               : Mengukur kecepatan transpirasi dengan fotometer
II.        Tanggal Praktikum           : 30 November 2013
III.      Tujuan Praktikum             : Untuk mengamati kecepatan transpirasi dalam 
                                                           air permenit per cm2 luas daun.

IV.       Dasar Teori                :
Menurut Yayan (2004: 203), “Transpirasi adalah tumbuhan kehilangan air dalam jumlah besar dari daun dan bagian-bagian lain yang berada dipermukaan tanah. Suatu pohon mapel yang berukuran rata-rata, misalnya kehilangan air lebih dari 2001 perjam selama musim panas. Kondisi ini menyebabkan daun layu dan akhirnya mati”
.
Menurut Kimball (1983: 493), “Tumbuhan tidak dapat terus bertranspirasi dengan cepat jika kelembaban yang hilang tidak digantikan oleh air segar dari tanah. Bila penyerapan air oleh akar tidak dapat mengimbangi laju transpirasi, maka terjadi kekurangan turgor dan stomata pun menutup, hal ini dengan segara mengurangi laju transpirasi”.

Menurut Campbell (2003: 239), “ Sehelai daun mampu menguapkan air setiap hari melebihi bobotnya sendiri. Daun dipertahankan supaya tidak layu dengan adanya aliran transpirasi dalam pembuluh xilem yang mengalir, dengan kecepatan 75cm permenit, kira-kira seperti ujung jarum penunjuk detik mengelilingi lingkaran jam tersebut”.

Menurut Dwijosoepotro (1983: 92), “Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor luar maupun faktor dalam. Yang terhitung faktor luar seperti radiasi, temperatur, kelembaban, udara, tekanan udara, angin, dan keadaan air didalam tanah”.



Menurut Salisbury (1995:73), “Transpirasi di hitung dengan cara mengukur uap air diatmosfer yang ditutup yang mengelilingi daun. Sehelai daun dikurung dalam sebuah kuvet bening, misalnya kelembaban, suhu, dan volume, gas yang masuk dan keluar kuvet diukur. Informasi yang diperoleh bergantung pada parameter yang diukur”.



V.        Alat dan Bahan         :
a.       Alat                       :
1.      Sebuah fotometer sederhana
2.      Gelas piala
3.      Sumbat gabus
4.      Statip dan klem

b.      Bahan                    :
1.      Air secukupnya
2.      Bagian ujung tanaman yang akan diukur kecepatan transpirasi.

VI.       Cara Kerja                :
1.      Disusun potongan tanaman seperti yang terlihat pada gambar.
2.      Diisi penuh dengan air pada bagian A (Pipa kapiler).
3.     Diamati berapa jumlah air yang berukurang pada pipa kapiler (ini 
      menunjukkan jumlah air yang ditranspirasikan) tiap-tiap 5 menit.
4.      Diulangi pengukuran tersebut sampai tiga kali.
5.      Dihitung juga luas permukaan daun dari tanaman.
6.      Dicari hubungan antara kecepatan transpirasi dengan luas daun.
  

VII.     Hasil Pengamatan     :
Gambar : Fotometer
Keterangan :



1.      Gelas piala
2.      Air
3.      Tabung fotometer
4.      Alat penyetel gelembung
5.      Statip
6.      Tumbuhan bugenfil
7.      Klem
8.      Karet pengatur
9.      Pipa penghubung



VIII.    Pembahasan              :

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kecepatan transpirasi tergantung dnegan temperatur dan kelembaban udara, apabila tumbuhan dikeliingi oleh kelembaban udara, yang relatif tinggi, difusi uap air daam rongga intraseluler air transpirasi akan menurun.

Dalam aktivitas hidupanya suatu tumbuhan, sejumlah air dikeluarkan oleh tumbuhan dalam bentuk uap air ke atmosfer. Pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap air ini prosesnya disebut transpirasi. Banyaknya air yang ditranspirasikan oleh tumbuhan merupakan kejadian yang khas, meskipun perbendaan terjadi antara satu spesies lainnya. Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan melalui stomata, kutikula dan inti sel. Disamping mengeluarkan air, tumbuhan dapat pula mengeluarkan air dalam bentuk tetesan air yang prosesnya disebut gutasi dengan melalui alat yang disebut hidatoda, yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung urat daun.

Sehubunga dengan transpirasi organ tumbuhan yang paling utama dalam melaksanakan proses ini adalah daun, karena pada daunlah kita jumpai stomata yang paling banyak. Kalau kita bandingkan transpirasi stomata ini dengan transpirasi sarana lainnya, maka yang melalui stomata paling banyak dilakukan.

Berdasarkan pengamatan ini dapat dilihat bahwa kecepatan transpirasi sangat berpengaruh pada laju transpirasi. Semakin luas permukaan daun, maka semakin besar pula laju transpirasi yang terjadi pada tmubuhan tersebut. Pada 5 menit pertama air menuju angka 0,8cm, pada 5 menit kedua air menuju angka 1cm, jadi air bergerak setiap 5 menit sekali 1cm dan jumlah air yang diserap sebanyak 2ml air.

IX.       Kesimpulan                :
1.    Kecepatan transpirasi dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban daun.
2.    Transpirasi adalah proses pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk uap air.
3.    Peran transpirasi bagi tumbuhan adalah untuk membantu meningkatkan laju 
     angkutan air dan garam mineral, mengatur suhu tubuh, dengan cara melepaskan 
     kelebihan  panas dari tubuh dan mengatur turgor agar optimum didalam sel.
4.   Semakin luas permukaan daun, maka semakin besar pula laju transpirasi yang terjadi pada tumbuhan tersebut.

5.   Jarak gelembung air dan luas daun sangat berpengaruh untuk proses transpirasi.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More