1.
Judul Pratikum :
Pengamatan Struktur Populasi Monyet Ekor
Panjang (Macaca fascicularis)
2.
Tanggal Pratikum : 19
Mei 2013
3.
Tujuan
Pratikum : Untuk mengetahui
struktur dan kepadatan
populasi monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis).
4.
Dasat Teori :
Populasi
Macaca fascicularis banyak terdapat di kawasan Asia Tenggara, mulai dari
Myanmar, Indochina, Malaysia dan Indonesia. Bahkan juga ditemukan di pulau
Timor. Penyebarannya di Indonesia mencakup sebagian besar wilayah Indonesia
mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara sampai Flores.[1]
Macaca fascicularis
termasuk sub suku Cercophitecinae.
Panjang tubuh kera dewasa 40 – 50 cm belum termasuk ekor 3 – 7 cm, bulu berwarna
coklat abu-abu hingga coklat kemerahan
terkadang terdapat jambul di kepala, kera ini termasuk jenis satwa yang
hidup berkelompok.[2]
Keluarga
Macaca fascicularis merupakan
binatang social yang hidup berkelompok dengan jumlah antara 6-100 ekor dan
umumnya berjumlah antara 20-50 ekor. Ukuran kelompok kera mencerminkan
ketersediaan makanan, tekanan pemangsa serta mudah tidaknya terpengaruh oleh
penyakit. Umumnya Macaca fascicularis memiliki
ukuran kelompok lebih besar di dalam habitat yang terganggu aktivitas manusia
daripada hutan primer. Hal ini dapat menandakan adanya yang terganggu serta
akses mudah ke kebun atau lading pertanian yang terletak di sepanjang pinggiran
hutan.[3]
5.
Alat dan Bahan :
a. Alat :
1.
Teropong
2.
Kamera
digital
3.
GPS
4.
Alat
tulis
5.
Meteran
6.
Lembar
pengamatan
7.
Hand
conter
8.
Handycam
b. Bahan :
1.
Monyet
(Macaca fascicularis)
6.
Prosedur Kerja :
1.
Ditetapkan
kawasan pengamatan populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).
2.
Ditentukan
transect area (line transect) dengan
lebar jalur penelitian adalah 50 m ke arah kedua sisi jalur atau lebar total
100 m (0,1 km).
3.
Dilakukan
pengambilan sampel saat hewan ini mulai aktif bergerak yakni mulai dari jam
06.00 wib-19.30 wib.
4.
Dicatat
arah jalur transek, jumlah individu, kelompok sosial, jenis kelamin dan kelas
umur masing-masing individu.
5.
Dilakukan
inventarisasi dan sensus individu pada setiap perjumpaan dalam jalur
pengamatan.
6.
Kelompokkan
anggota populasi menjadi empat kelompok, yaitu: induk betina (adult female), induk jantan (adult male), muda/remaja (sub adult),
dan anakan (invant dan juvenile), kriteria kelas umur menggunakan kriteria
Kappaler (1981) yang dimodifikasi, dimana kelas umur bayi (infant) dan anak (juvenile)
disatukan dalam satu kriteria anak/bayi karena sulit membedakan kedua umur ini
di lapangan.
7.
Data
yang teah dikoleksi dianalisis menggunakan rumus kepadatan populasi.
7.
Metode
Penelitian :
Pengamatan terhadap struktur
populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis)
dilakukan di KM Nol Sabang, kecamatan Sukakarya, Kota Sabang. Pengamatan
dilakukan pada tanggal 19 Mei yang dimulai pada jam 17.00 Wib s/d selesai.
Metode yang digunakan adalah survey (pengamatan) dan sensus (pencatatan).
8.
Hasil
Pengamatan :
Struktur populasi monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis) di kawasanl KM Nol Sabang
No
|
JUMLAH INDIVIDU
|
||||
Anakan
|
Muda
|
Dewasa
|
|||
Jantan
|
Betina
|
||||
Jumlah
|
4
|
5
|
3
|
5
|
|
Jumlah Total
|
17
|
Luas total petak contoh pengamatan (area
penelitian):
Ltot = p x l x ul
= 1 km x 0,1 km x 1
= 0,1
km
Keterangan:
Ltot = Luas total jalur pengamatan (km2),
P =
Panjang jalur (km),
L = Lebar
jalur (km),
ul =
Jumlah ulangan (kali)
Kepadatan Populasi :
D = ∑
Individu/Ltot
= 17 / 0,1
km
= 1.7
Keterngan :
D = Kepadatan (individu/km2)
∑ = Jumlah individu suatu jenis (individu)
Ltot =
Luas total jalur pengamatan (km2)
9.
Pembahasan :
Monyet
ekor panjang tergolong monyet kecil yang berwarna coklat dengan bagian perut berwarna
lebih muda dan disertai rambut keputih-putihan yang jelas pada bagian
muka. Dalam perkembangannya, rambut yang tumbuh pada muka tersebut
berbeda-beda antara satu individu dengan individu yang lainnya. Perbedaan
warna ini dapat menjadi indikator yang dapat membantu mengenali individu
berdasarkan jenis kelamin dan kelas umurnya.
Bayi monyet ekor panjang yang baru lahir memiliki bulu yang berwarna hitam dengan muka dan telinga berwarna merah muda. Dalam waktu satu minggu, warna bulu pada kulit muka akan memudar dan berubah menjadi abu-abu kemerah-merahan. Setelah kira-kira berumur enam minggu, warna bulu yang hitam pada saat lahir berubah menjadi coklat. Setelah dewasa, bulu kulit berwarna coklat kekuningan, abu-abu atau coklat hitam, tetapi bagian bawah perut dan kaki sebelah dalam selalu lebih cerah. Rambut di atas kepalanya tumbuh kejur (semacam kuncir) ke belakang, kadang-kadang membentuk jambul. Rambut di pipi menjurai ke muka, di bawah mata selalu terdapat kulit yang tidak berbulu dan berbentuk segi tiga, kulit pada pantat juga tidak berbulu.
Pembagian umur monyet ekor panjang, terdiri dari: Infant yaitu kelompok kera ekor panjang dalam populasinya yang berumur 0-1 tahun. Memiliki ciri bulu berwarna hitam, ukuran tubuh yang terkecil dalam populasi dan masih dalam gendongan induknya. Juveniles, yaitu kelompok kera ekor panjang dalam populasinya yang berumur antara 1-4 tahun. Memiliki aktifitas tinggi, tidak berada dalam gendongan dan ukuran tubuh tidak terlalu besar. Sub adults, yaitu kelompok kera ekor panjang dalam populasi yang berumur antara 4-6 tahun. Belum dewasa secara reproduksi. Adult female, yaitu kelompok kera ekor panjang dalam populasinya yang berumur lebih 6 tahun dan dewasa secara reproduksi. Puting susu terlihat jelas. Adults males, yaitu kelompok kera ekor panjang dalam populasinya yang berumur lebih dari 6 tahun. Scrotum besar dan terlihat jelas. Ukuran tubuh lebih besar dari betina dewasa.
Pengamatan yang di lakukan di kawasan Kilometer Nol Sabang dapat di ketahui bahwa populasi Macaca fascicularis terdiri dari 17 individu dari hasil inventarisasi yang terdapat di daerah tersebut selama pengamatan. Diantara terdiri dari: 4 anakan, 5 kera muda, 8 kera dewasa yang terdiri dari 3 jantan dan 5 betina.
Identifikasi jenis kelamin hanya dapat dilakukan pada kelompok umur dewasa saja. Identifikasi jenis kelamin pada kelompok ini lebih mudah dengan melihat alat reproduksinya. Kepadatan populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang terdapat di area tersebut adalah 1.7 (individu/km2).
X. Kesimpulan :
1. Monyet
ekor panjang tergolong monyet kecil yang berwarna coklat dengan bagian perut
berwarna lebih muda dan disertai rambut keputih-putihan.
2. Bayi
monyet ekor panjang yang baru lahir memiliki bulu yang berwarna hitam dengan
muka dan telinga berwarna merah muda.
3. Pengamatan
yang di lakukan di kawasan Kilometer Nol Sabang dapat di ketahui bahwa populasi
Macaca fascicularis terdiri dari 17
individu.
4. Hasil
inventarisasi tersebut diantara terdiri dari: 4 anakan, 5 kera muda, 8 kera
dewasa yang terdiri dari 3 jantan dan 5 betina.
5. Kepadatan populasi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang terdapat di
area tersebut adalah 1.7 (individu/km2).
1 comments:
Judi Sakong
Agen Sakong
Bandar Sakong
Agen Sakong Online
Kumpulan Agen Online
Trik Jitu Sakong
Trik Jackpot Sakong
Tips Jitu Sakong
Cara Menang Sakong
Post a Comment