I.
Judul Praktikum :
Populasi Cacing Tanah
II.
Tanggal Praktikum : 17 Mei 2013
III.
Tujuan praktikum : untuk mengetahui
kepadatan populasi cacing tanah
IV.
Dasar Teori :
Menurut Suhardi (1988: 7), “Cacing
tanah berbentuk memanjang dan tubuhnya beruas-beruas. Setiap ruas mempunyai
sepasang kaki semu (parapodia) yang
berbentuk sepada dayung. Di bagian
ujung kepala terdapat alat indera.”
Menurut Jasin (1987: 124), “Bentuk
tubuh cacing tanah panjang silindris dan bersegmen-segmen berupa cincin-cincin.
Pada bagian ujung anterior terdapat tonjolan yang disebut prostelum.
Setelah prostelum terdapat mulut yang
berbentuk sabit. Tubuh bagian dorsalis berwarna merah
sampai biru kehijauan sedangkan tubuh bagian ventralis lebih pucat maupun merah jambu dan kadang-kadang putih.”
Menurut Radioputroe (1988: 285), “Dalam keadaan sangat dingin atau sangat kering cacing tanah masuk ke dalam liang sering kali sampai 240 cm dan
dalam keadaan ini beberapa cacing tanah sering kali terdapat melingkar bersama-sama
dengan diatasnya terdapat lapisan yang bercampur dengan lendirnya, tujuannya untuk melindungi dirinya
dari gangguan hujan dan panas.”
V.
Alat Dan Bahan :
a. Alat :
1.
Kuadran
2.
Cangkul
3.
Kertas Koran
4.
Meteran
b. Bahan :
1.
Formalin
VI.
Cara kerja :
Cara I
1. Dibuat plot sampling berukuran 1 x 1 m pada kawasan yang
ingin dilakuk pengamatan.
1. Dibuat plot sampling berukuran 1 x 1 m pada kawasan yang
ingin dilakuk pengamatan.
2. Diletakkan kertas koran atau lainnya pada
salah satu sisi plot.
3. Digali semua tanah didalam plot pada
bagian yang terdapat koran
sedalam ± 5 cm dan tanah ditampung didalam koran.
sedalam ± 5 cm dan tanah ditampung didalam koran.
4. Dicatat semua semua hewan yang diperoleh,
baik telur maupun larvanya.
5. Dilakukan identifikasi dan di catat
didalam tabel.
Cara
II
1. Dibuat plot sampling berukuran 1 x 1 m pada kawasan yang ingin
dilakukan pengamatan.
1. Dibuat plot sampling berukuran 1 x 1 m pada kawasan yang ingin
dilakukan pengamatan.
2. Dituangkan
formalin pada permukaan tanah di sisi tertentu didalam plot sampling.
3. Diamati
apa yang terjadi dan dikumpulkan semua hewan yang ada.
4. Dilakukan
penggalian tanah yang ada didalam plot sampling dengan mengikuti
cara kerja 1
cara kerja 1
VII.
Hasil Pengamatan :
Tabel populasi cacing tanah
VIII. Pembahasan :
Pengamatan populasi cacing tanah dilakukan
dengan metode hand sortir dimana lokasi pengambilan sampel dilakukan
secara ramdom sampling. Pengambilan
sampel diambil pada enam titik pengamatan dengan luas tiap titik pengamatan 1 x
1 meter. Tanah digali dengan menggunakan cangkul. Pengamatan ini dilakukan pagi sekitar pukul 10.00 WIB
di Kawasan Hutan Lindung Lhoong Angen, Iboih,
Sabang. Pemilihan waktu pagi dikarenakan pertimbangan cuaca serta keadaan tnah
yang masih lembab, sehingga cacing mudah ditemukan.
Dari hasil pengamatan keseluruhan
dijumpai satu jens cacing saja yaitu spesies Lumbricus
rubellus dari familia Lumbricidae ordo Haplotaxida sejumlah 17 ekor. Struktur tanah di
Kawasan Hutan Lindung Lhoong Angen,
Iboih, Sabang sangat sesuai untuk habitat cacing. Cacing dapat membantu dalam
penguraian serasah sertas sehingga menggemburkan tanah dan sebagai rantai
makanan di hutan. Indikasi adanya populasi cacing tanah ditandai dengan adanya
ssisa metabolisme cacing di permukaan tanah.
IX.
Kesimpulan
:
1. Metode hand sortir dilakukan dengan mencangkul
tanah seluas 1 x 1 m
2. Pengamatan ini
dilakukan pagi sekitar pukul 10.00 WIB di Kawasan Hutan
Lindung Lhoong Angen,Iboih, Sabang.
Lindung Lhoong Angen,Iboih, Sabang.
3. Ditemukan Lumbricus
rubellus dari familia Lumbricidae ordo Haplotaxida
sejumlah 17 ekor
sejumlah 17 ekor
4. Struktur
tanah di Kawasan Hutan Lindung Lhoong
Angen, Iboih, Sabang
sangat sesuai untuk habitat cacing
sangat sesuai untuk habitat cacing
5. Indikasi
adanya populasi cacing tanah ditandai dengan adanya ssisa
metabolisme cacing di permukaan tanah.
metabolisme cacing di permukaan tanah.
0 comments:
Post a Comment